KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.
Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya bagi
kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah pada
mata kuliah “metode dakwah”.
Dalam hal ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada syekh
sulhawi rubba, Yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini Makalah ini
betemakan “Dakwah dil-Hikmah”.
Atas terbentuknya makalah ini kami sebagai penulis menyadari bahwa banyak
kekurangan yang ada dalam makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Hormat kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Dunia semakin hari semakin maju dan modern, perkembanganya
pun semakin cepat, dan kerusakan yang di timbulkanya pun juga semakin banyak.
Maka manusia perlu di berikan pengarahan-pengarahan lagi tentang etika-etika
dalam bermasyarakat dan berkarya di dunia, sehingga tidak saling berlomba untuk
semakin maju dan maju tanpa memperdulikan efek setelahnya.
Oleh karena itu, dakwah sangatlah di butuhkan saat ini
sebagai satu-satunya alat yang di gunakan untuk menyadarkan manuia kembali ke
jalan yang benar. Pastinya dalam berdakwah tidak hanya sebatas menyampaikan
kebenaran saja, tapi perlu adanya prinsip-prinsip dalam berdakwah, supaya
dakwah itu dapat di lakukan dengan baik dan benar dan juga ter manage dengan
baik.
2. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian alhikmah menurut
bahasa dan syar’i?
B. Bagaimana dakwah bilhikmah menurut
alquran?
C. Hubungan
definisi bahasa dan syar’i?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al-Hikmah
Definisi hikmah
menurut syar’i
Para
ulama berbeda penafsiran mengenai kata hikmah yang ada dalam alquran dan as
unnah. Diantara mereka ada yang menafsirkan hikmah sebagai kenabian, ada juga alquran
dan pemahaman terhadapnya. Hikmah juga ada yang di tafsirkan valid dalam
perkataan dan perbuatan, selain itu ada pula yang menafsirkan hikmah adlah ilmu
dan pengamalanya.
Dari
sekian banyak devinisi hikmah, dapat ditarik definisi umum yaitu hikmah adalah
tepat dalam perkataan, dan tepat dalam meletakkan sesuatu pada tempatnya. Semua
definisi diatas tercakup dalam definisi umum ini, karena alhikmah diambil dari
alhukmu yang berarti pemisah antara hak dan bathil.[1]
Definisi
hikmah menurut bahasa
Menurut
bahasa, al-hikmah mempunyai beberapa arti, yakni:
·
adil, ilmu,
sabar, kenabian, alquran dan injil
·
memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau
pas) dan terhindar dari kerusakan
·
ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama
dengan ilmu yang utamaobyek kebenaran(al-haq) yang didapat melalui ilmu dan
akal
·
pengetahuan atau ma'rifat.
Dakwah
bil Hikmah Yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu
melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu
melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan
maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode
pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
B.
Ayat-ayat tentang dakwah bil hikmah
Qs. An-nahl 125
äí÷$#
4n<Î)
È@Î6y
y7În/u
ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/
ÏpsàÏãöqyJø9$#ur
ÏpuZ|¡ptø:$#
( Oßgø9Ï»y_ur
ÓÉL©9$$Î/
}Ïd
ß`|¡ômr&
4 ¨bÎ)
y7/u
uqèd
ÞOn=ôãr&
`yJÎ/
¨@|Ê
`tã
¾Ï&Î#Î6y
( uqèdur
ÞOn=ôãr&
tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Artinya : serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Di dalam ayat ini menjelaskan bagaimana cara-cara berdakwah dan
cara menghadapi sasaran dakwah yang di duga dapat menerima ajakan tanpa
membantah atau bersikeras menolak serta dapat menerima ajakan setelah bermujadalah,
sedangkan di dalam ayat 126 memberi pengajaran bagaimana seharusnya membalas
jika kondisi telah mencapai tingkat pembalasan[2].
Dan ayat lain yang berbicara masalah hikmah adalah albaqarah 269
ÎA÷sã spyJò6Åsø9$# `tB âä!$t±o 4 `tBur |N÷sã spyJò6Åsø9$# ôs)sù uÎAré& #Zöyz #ZÏW2 3 $tBur ã2¤t HwÎ) (#qä9'ré& É=»t6ø9F{$# ÇËÏÒÈ
Artinya : Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam
tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia
yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah).
Makna dari penafsiran surat ini adalah allah memberi ilmu hikmah
yaitu pemahaman terhadap alquran , nasikh mansukhnya, muhkam, dan mutasyabihnya,
halal dan haramnya serta perumpamaanya.[3]
Al hikmah itu sendiri dapat diartikan sebagai ilmu dan pemahaman
terhadap alquran yang dapat bermanfaat dan membekas di dalam diri orang yang
mempelajarinya. Sehingga orang tersebut harus mengamalkan ilmu yang telah di
pelajarinya yang kelak dapat membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
C.
Hubungan definisi bahasa dan syar’i
Jika
diamati secara cermat, keduanya menjadikan ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh
sebagai landasan hikmah atas dasar ini, definisi hikmah secara representative adalah
ketepatan dalam perkataan, perbuatan, keykinan, dan meletakkan sesuatu pada
tempatnya.
Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa hikmah dalam mengajak manusia menuju
jalan allah tidak terbatas pada perkataan lembut, tetapi juga tidak melakukan
sesuatu melebihi ukuranya. Termasuk bermujadalah dengan orang-orang yang
zhalim.
Sebagai
mana firman allah AWT.
* wur
(#þqä9Ï»pgéB
@÷dr&
É=»tGÅ6ø9$#
wÎ)
ÓÉL©9$$Î/
}Ïd
ß`|¡ômr&
wÎ)
tûïÏ%©!$#
(#qßJn=sß
óOßg÷YÏB
( (#þqä9qè%ur
$¨ZtB#uä
üÏ%©!$$Î/
tAÌRé&
$uZøs9Î)
tAÌRé&ur
öNà6ös9Î)
$oYßg»s9Î)ur
öNä3ßg»s9Î)ur
ÓÏnºur
ß`øtwUur
¼çms9
tbqßJÎ=ó¡ãB
ÇÍÏÈ
46. dan janganlah kamu
berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali
dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan Katakanlah: "Kami
telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang
diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya
kepada-Nya berserah diri".
[1154]
Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim Ialah: orang-orang yang setelah
diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara
yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan
permusuhan.
Kepada
orang-orang yang zhalim memang kita di tntut untuk agak keras, tegas, dan
dengan kekuatan. Namun ketegasan tersebut bukan berarti menafikan unsur
kebijakan. Jadi, tegas disini maksudnya tegas secara bijak atau sesuai dengan
kondisinya.